Muslimahdaily - Permasalahan-permasalahan seputar Islamophobia semakin sering kita dengar, namun pernahkah anda mendengar sebuah solusi yang berpotensial untuk memberantas stigma-stigma yang salah akan agama kita tersebut?
Penulis dan direktor pemenang penghargaan, Conor Ibrahiem, yang juga merupakan pemilik theater, Arakan Creative yang resmi didirikan pada tahun 2009 memiliki solusinya.
Dilatarbelakangi atas keinginannya untuk membantah stereotype-stereotype negatif akan muslim dan Islam, seperti makna dari Hijab, ekstrimis, dan kesehatan mental. Arakan Theater berusaha mengubah stereotype tersebut dengan memproduksi feature film menceritakan tiga kisah seputar masjid dan hak-hak wanita. Dengan dana yang tidak terlalu besar, tiga belas hari proses produksi, lima belas kru dan tiga puluh empat actor, Arakan Theater berhasil menghasilkan Freesia.
Ketika ditanya, Ibrahiem, mengungkapkan alasannya memproduksi Freesia.
“Masa ini merupakan masa-masa jayanya film dan komik. Walaupun mereka (Hollywood) memproduksi berbagai film yang sangat menghibur dan menginspirasi, topik mengenai muslim belum pernah digambarkan secara positif.”
Mengaku lelah menunggu Hollywood untuk memproduksi film yang menggambarkan muslim secara positif, Ibraheim mengambil tindakan dan memproduksi film yang merepresentasikan umat muslim sesuai dengan kenyataannya.
“Kenapa belum ada film-film mengenai Salahuddin atau Al-Hazen, atau kisah-kisah sejarah Islam lainnya?” tambah Ibraheim.
Freesia merupakan kisah hidup yang diceritakan dari beberapa naratif seputar hak-hak wanita, peran dari masjid, dan sebab dari mental ekstrimis. Dengan adanya Freesia, diharapkan dapat memberikan perubahan akan stigma yang menyebar dan mendukung para aktor-aktor dan kru yang sedang mencari tempat di industri perfilman.