Ramah Lingkungan, Masjid di Mumbai Ubah Sinar Matahari Menjadi Energi Listrik

Ilustrasi Ilustrasi ( Foto : Hindustantimes.com )

Muslimahdaily - Isu pemanasan global dan kerusakan alam masih menjadi perdebatan di kalangan masyarakat seluruh dunia. Sampah plastik yang mencemari lautan dan membunuh banyak satwa laut langka begitu menyayat hati. Tetapi, adakah satu perbuatan konkrit yang sudah kita lakukan untuk mengurangi kerusakan lingkungan?

Mengadopsi konsep ramah lingkungan dan hemat energi, komunitas pengurus masjid di  kota Mumbai membuat terobosan terbaru yang sangat menginspirasi. Masjid di sisi selatan kota Mumbai telah menjadi masjid ke-5 yang mengusung tema ramah lingkungan.

Masjid ini memakai sistem solar cell atau energi matahari untuk menghemat daya listrik.

Menurut Khalil Vasil Khan, salah satu takmir masjid, sebelum memakai energi matahari, tagihan listrik masjid mereka mencapai Rp 260 juta setiap bulan. Angka yang fantastis ini membuat pengurus masjid kelimpungan dalam membayar setiap bulan. Tagihan listrik yang begitu besar dikarenakan penggunaan AC dan lampu yang memang selalu menyala untuk memberikan kenyamanan bagi para jamaah setiap saat menjalankan ibadah.

Selanjutnya, mereka mulai memikirkan alternatif baru agar bisa menekan pengeluaran bulanan dengan memasang panel surya.

Masjid memasang sistem tenaga 25-kilowatt power (kW) yang terdiri dari 72 panel surya. Sistem ini dapat menghasilkan 35.000 unit listrik per tahun atau sekitar 96 unit per hari untuk memenuhi 90% kebutuhan listrik masjid.

Sedangkan, keempat masjid lain di Mumbai yang sudah terlebih dahulu menggunakan tenaga surya adalah Madarsa-e-Mohammadiya, yang dikenal sebagai Masjid Akash di Agripada, Masjid Jama di Kalbadevi, Masjid Minara di Jalan Mohammed Ali dan Masjid Zakaria di Bandar.

Meningkatkan kesadaran lingkungan

Lebih lanjut lagi, Khalil Vasil Khan mengatakan kepada media bahwa konsep masjid ramah lingkungan akan berdampak besar bagi masyarakat hingga non – muslim.

Para jamaah atau umat Muslim bisa lebih meningkatkan kesadaran lingkungan dan bagi non – muslim bisa meneladani atau setidaknya terinspirasi dengan mengurangi ketergantungan hidup pada sumber – sumber polusi seperti listrik.

Meskipun diterima dengan sambutan hangat dan positif, dalam instalasi pemasangan panel surya bukannya tanpa kendala.

Atap masjid yang melengkung merupakan sebuah tantangan untuk bisa memasang solar cell yang umumnya rata atau datar.

Menurut Muhammad Sohail Shaikh, chief operating officer, MSS Greentech, sangat tidak mudah untuk memasang panel surya karena atap masjid umumnya melengkung. Panel tenaga surya perlu ditempatkan pada sudut yang menghadap ke selatan. Sehingga dirinya perlu merancang ulang panel surya agar memastikan bisa menangkap sinar matahari secara maksimal.

Bangunan – bangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di Mumbai diharapkan bisa muncul lebih banyak lagi di seluruh dunia. Proses yang bertanggung jawab terhdap lingkungan dan sumber daya yang efisien dapat memberikan solusi bagi ketergantungan manusia terhadap listrik.

18:12:08Ke depannya, semoga teknologi yang terbarukan akan terus dikembangkan untuk menciptakan bangunan yang ramah lingkungan lebih banyak lagi, demi kesehatan manusia dan lingkungan alam.

Last modified on Selasa, 04 Desember 2018 03:25

Leave a Comment