×

Peringatan

JUser: :_load: Tidak dapat memuat pengguna denga ID: 1112

Taklukkan Mongolia, Ternyata Cucu Djenghis Khan Seorang Muslim

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Nama Djenghis Khan mungkin sudah tidak asing lagi di seluruh dunia. Ia merupakan pendiri kerajaan Mongolia sekaligus panglima perang yang dikenal sangat bengis dan kejam.

Namun, jarang orang yang mengetahui bahwa cucu Djenghis Khan yang bernama Berke Khan adalah seorang muslim. Penasaran? Berikut ulasan menariknya...

Kelahiran Berke Khan

Berke Khan lahir pada abad ke-13. Ia merupakan anak dari Jochi, putra Djenghis Khan dengan Borte, seorang wanita dari suku Mongolia.

Jochi dibesarkan sebagai seorang pemimpin militer yang handal dan bahkan turut menaklukkan wilayah Asia Tengah. Jochi dewasa kemudian menikah dan memiliki 4 orang istri. Dari keempat istrinya, ia memiliki empat belas putra dan dua orang putri.

Salah satu putranya inilah yang bernama Berke Khan. Ia memerintah di daerah Khanate bagian barat yang dikenal sebagai Golden Horde.

Menganut agama Islam

Awal mula menganut agama Islam, Berke Khan bertemu rombongan kafilah dari kota Bukhara, Uzbekistan. Berke Khan bertanya, apa agama mereka? Lalu, Berke Khan bertemu dengan salah satu anggota kafilah yang bernama Sufi Sheikh. Hingga diperkenalkan dan masuk Islam bersama saudaranya, Tukh-Timur. Berke Khan merupakan orang Mongolia pertama yang masuk Islam.

Perang dengan Hulagu

Hulagu diketahui merupakan masih berhubungan kerabat dengan Berke Khan yaitu keponakan. Pada 1256, Hulago membawa pasukan 100.000 tentara untuk menaklukkan Persia sisi utara hingga Irak.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada 1258, pasukan Hulagu sudah tiba di ibukota Irak, Baghdad untuk menaklukkan dalam kurun waktu 14 hari.

Ketika Berke Khan mendengar berita bahwa Baghdad telah dibakar dan dihancurkan oleh keponakannya, Hulagu. Berke Khan langsung naik pitam. Ia bersumpah akan membalas perbuatan keji Hulagu. Dalam sebuah pernyataan, Berke Khan berkata, “Hulagu telah menghancurkan semua kota Muslim. Dengan bantuan Alloh, aku akan memanggilnya untuk meminta pertanggung jawabannya atas tumpahnya darah yang tidak berdosa.”
Mendengar hal ini Hulagu gentar, ia kemudian mundur dan pulang ke Persia. Hingga akhirnya, Orang – orang Mongol berhasil ditumpas oleh Sultan Mamluk Qutuz dari Turki.

Tak terima dengan kekalahan ini, Hulagu segera mempersiapkan strategi perang dengan Sultan Mamluk Qutuz. Akan tetapi, ketika Hulagu masih berada di kawasan Kaukasus, Hulagu sudah dibabat oleh Berke Khan yang masih marah atas apa yang terjadi di Baghdad.

Serangan demi serangan berhasil dilancarkan Berke Khan untuk memukul mundur pasukan Hulagu. Di sisi lain, saudara laki – laki mereka juga turut membentuk sekutu masing – masing. Hulagu bersatu dengan saudaranya Kublai untuk merebut area Khanat, Cina dan Mongolia. Sementara, Berke Khan didukung oleh saudaranya, Ariqboke.

Sayang sekali, Berke Khan dan Ariqboke mengalami kekalahan serius dalam perang ini. Meski demikian, Berke Khan tidak terlalu larut dalam kekalahan. Setidaknya ia sudah berhasil menghalangi niat Hulagu untuk menguasai Timur Tengah hingga Mesir yang notabene banyak penganut agama Islam.

Hingga pada 1265, Hulagu meninggal dunia. Setahun kemudian, disusul oleh Berke Khan yang mangkat pada 1266.

Kekuasaan Berke Khan di daerah Khanat, Golden Horde diganti oleh keponakannya, Mengu – Timur. Berkat jasa Berke Khan yang menghalangi ekspansi pasukan tentara Hulagu ke daerah – daerah lain di kawasan Timur Tengah, Suriah, Palestina, dan Mesir, jutaan muslim dan muslimah terselamatkan dari kekejian peperangan Hulagu.

Berke Khan tidak pernah menyerah untuk terus mencoba sekuat tenaga dan menyelamatkan kaum muslimin yang seiman di negara lain dari kekejian Hulagu hingga titik darah penghabisan.

 

Last modified on Jumat, 03 Agustus 2018 01:30

Leave a Comment