Ada di Negara Komunis, Masjid St. Petersburg Rusia Dipengaruhi Muslim Indonesia

Ilustrasi Ilustrasi ( Foto : Beautifulmosque.com )

Muslimahdaily - Saint Peterseburg adalah masjid yang dibangun sebagai simbolis bergabungnya wilayah Asia Tengah dengan Rusia. Pada masa itu Saint Petersburg adalah masjid terbesar di Rusia yang mampu menampung hingga 5000 jemaah lebih.

Siapa sangka jika masjid kokoh ini dapat bertahan puluhan tahun lamanya karena campur tangan orang Indonesia, yang tidak lain adalah bapak Presiden Ir. Soekarno.

Pada awal peresmiannya, masjid ini banyak digunakan oleh umat-umat muslim yang bertandang ke Rusia.

Tak hanya itu, masjid ini juga menjadi tempat berkumpulnya para umat untuk saling berkomunikasi dan menjadi bangunan yang hampir mengisi berbagai aktifitas warga.

Karena letaknya yang berada di pusat kota, yaitu berdekatan dengan Sungai Neva dan Benteng Peter & Paul. Saint Petersburg mempunyai nama arab Jamul Muslimin dan kerap dijuluki sebagai Masjid Biru (Blue Mosque).

Masjid Beralih Fungsi

Berdasarkan catatan sejarah, pada 1950 masjid ini sempat dialihfungsikan, dan dijadikan sebagai gudang oleh pemerintahan Rusia. Masa tersebut adalah masa dimana era kemimpinan komunis mengusai daratan Rusia.

Penggunaan masjid ataupun tempat ibadah lainnya adalah hal yang dilarang, dan kegiatan beribadah adalah hal yang tidak boleh dilakukan. Tidak ada yang berani menentang kepemimpinan Uni Soviet pada kala itu. Sehingga kondisi ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Namun masjid ini dapat dibangkitkan kembali oleh Presiden Soekarno.

Pengaruh Ir. Soekarno, Seorang Muslim dari Indonesia

Kejadian itu berawal dari kunjungan kenegaraan Soekarno bersama putrinya Megawati ke Moskow, Rusia pada 1956 silam.

Dalam kegiatannya, Soekarno melewati bangunan masjid Saint Petersburg yang pada saat itu memiliki nama Leningrad dan ingin singgah di sana. Sejauh yang ia kira bahwa bangunan tersebut adalah masjid yang difungsikan sebagai tempat beribadah umat muslim.

Kepada para tentara Rusia, Soekarno meminta dikawal untuk datang ke bangunan tersebut. Namun pihak Rusia serta merta menolak keinginannya. Tak mengurungkan niat, Soekarno lantas memilih untuk pergi menuju bangunan tersebut secara pribadi.

Hal pertama yang ia lihat adalah kondisi bangunan yang tidak terawat, alih-alih menemukan tempat untuk sholat, ia justru dihadapkan pada bangunan masjid yang sepenuhnya berisi barang-barang tak terpakai. Pada hari itu juga, Soekarno memilih untuk mengubah seluruh jadwal kunjungannya, dan meminta waktu untuk menemui pemimpin Rusia.

Bersama rombongannya Soekarno datang menghadap pimpinan Rusia dan melakukan negosiasi berkaitan dengan bangunan masjid tersebut.

Pada masanya, Soekarno dianggap sebagai orang yang besar dan terkenal piawai dalam berdiplomasi, keputusannya untuk meminta agar masjid tersebut dapat difungsikan kembali menjadi bahan pertimbangan bagi pihak Rusia.

Soekarno meminta agar Saint Petersburg difungsikan sebagaimana mestinya, dikembalikan pada kondisi bangunan seperti semula. Tidak hanya itu, beliau juga meminta agar membiarkan setiap umat yang ingin memeluk islam dan beribadah di sana tanpa larangan.

Permintaan Soekarno Dikabulkan Pemerintah Rusia

Pertimbangan akan permintaan Soekarno tersebut dilakukan dalam beberapa hari, hingga masa kunjungan Soekarno berakhir, beliau belum mengetahui keputusan dari permohonannya. Kabar baik pun muncul mendengar usulan beliau mendapat gayung bersambut dari pemerintah Rusia.

Beberapa hari setelah kepulangannya ke Indonesia, perwakilan Moskow datang ke masjid dan meminta walikota untuk membuka kembali Saint Petersburg seperti sedia kala.

Hal ini disambut suka ria oleh para warga Rusia yang semula memeluk Islam. Sejak difungsikannya masjid ini, paham komunis berangsur mereda dan sebagian warga mulai menganut kepercayaan masing-masing.

Bangunan yang juga dijuluki sebagai Masjid Soekarno ini mampu berdiri kokoh dan dikelola oleh komunitas muslim di Rusia. Saint Petersburg juga mengalami renovasi besar-besaran pada tahun 1980 dan sempat menjadi salah satu masjid terbesar di benua Eropa.

Leave a Comment